Membuat Mandala dari Tissu dan Spidol
Ini nyontek dari ibu gurunya anakku. Kata beliau, ini bikin motif
batik. Tapi kalau aku bilangnya bikin mandala. Mandala di ambil dari
bahasa sansekerta yang berarti lingkaran, dan melambangkan jagat raya,
kata wiki. Terlepas dari makna agamis, motif-motif mandala sekarang ini
banyak digunakan sebagai atribut seni karena motif-motifnya yang menarik
dan indah.
Langkah pertama, ambil selembar tissue segi empat lalu lipat 2x. Kemudian langsung ditotol-totolkan spidol warna-warni sampai memenuhi tissu. Baru kemudian, dibuka lipatannya. Anak-anak senang banget bikin ginian .. emaknya juga :D.
Langkah pertama, ambil selembar tissue segi empat lalu lipat 2x. Kemudian langsung ditotol-totolkan spidol warna-warni sampai memenuhi tissu. Baru kemudian, dibuka lipatannya. Anak-anak senang banget bikin ginian .. emaknya juga :D.
Advertisements
Sep16
Ngebatik Nyook…
3 Pekan ini kelas 6 belajar Batik Tulis Tradisional. Seperti
batik tulis tradisional pada umumnya, yang kita butuhkan adalah kompor,
wajan kecil, canting dan malam (lilin) dengan mengambil tema motif batik
mega mendung. Dalam proses pembuatan batik tulis ini dibutuhkan
pengawasan yang cukup ketat karena dalam proses pembuatannya berhubungan
dengan lilin malam yang panas.
Kemudian setelah kain diaplikasikan malam, warnai kain dengan teknik jumputan. Caranya, pertama-tama kain direndam air, lalu lipat segitiga 2 kali, kemudian di gulung dan diikat dengan karet gelang.
Nah, berikut kain yang sudah dibatik tulis dan diwarnai dengan teknik pewarnaan jumputan. Proses terakhir adalah merebus kain dengan air mendidih untuk melepas malam dari kain. Kemudian jemur hingga kering.
Kemudian setelah kain diaplikasikan malam, warnai kain dengan teknik jumputan. Caranya, pertama-tama kain direndam air, lalu lipat segitiga 2 kali, kemudian di gulung dan diikat dengan karet gelang.
Nah, berikut kain yang sudah dibatik tulis dan diwarnai dengan teknik pewarnaan jumputan. Proses terakhir adalah merebus kain dengan air mendidih untuk melepas malam dari kain. Kemudian jemur hingga kering.
Aug25
Menjahit Kardus (Cardboard Sewing)
Mungkin anak-anak kelas 6 bakal blenger dengan benang wol secara
proyek kita belakangan ini selalu pake benang. Kapan lalu kita bikin
anyaman piring, sekarang kita menjahit kardus, dan tetap menggunakan
benang wol.
Ngeliat hasil yang udah jadi persis banget sama op-art, cuma bedanya op-art hanya gambar dan garis di atas kertas, sedangkan yang ini kita pakai benang wol untuk menyambungkan garis-garis.
Sebenernya simpel banget, cuma karena kelasku laki-laki semua, dan tipikal mereka memang ga suka yang repot, jadilah, mesti ekstra perhatian sama mereka dengan proyek-proyek model gini. Ada beberapa anak yang kerjaannya rapi jali, yang lainnya berantakan ga karuan padahal mereka tau caranya. Cuma mungkin karena proses pembuatannya memang butuh ketelitian dan ketelatenan, jadi mereka udah terlanjut bete ngeliatnya.
Pertama, bikin alasnya dengan menggunakan kardus bekas ukuran 20x20cm . Tandai dengan pulpen dengan jarak masing-masing 1 cm sekeliling kardus. Bolongi titik tersebut dengan pushpin. Masukkan benang wol ke dalam jarum sulam, lalu jahit.
Ada juga kisahnya anak yang jelimet dengan benang kusut :p seperti di bawah ini :
Atau kisah anak yang menyerah dan memutuskan untuk menjahit sesuai ‘selera’nya, hehe..
So far, banyak juga yang sukses meski lelah berjibaku dengan kusutnya benang ^_^. Pantang nyerah.
Ada anak yang ibunya sampai bela-belain nge-wa (whatsapp) cuma buat konfirmasi hasil karyanya
Ngeliat hasil yang udah jadi persis banget sama op-art, cuma bedanya op-art hanya gambar dan garis di atas kertas, sedangkan yang ini kita pakai benang wol untuk menyambungkan garis-garis.
Sebenernya simpel banget, cuma karena kelasku laki-laki semua, dan tipikal mereka memang ga suka yang repot, jadilah, mesti ekstra perhatian sama mereka dengan proyek-proyek model gini. Ada beberapa anak yang kerjaannya rapi jali, yang lainnya berantakan ga karuan padahal mereka tau caranya. Cuma mungkin karena proses pembuatannya memang butuh ketelitian dan ketelatenan, jadi mereka udah terlanjut bete ngeliatnya.
Pertama, bikin alasnya dengan menggunakan kardus bekas ukuran 20x20cm . Tandai dengan pulpen dengan jarak masing-masing 1 cm sekeliling kardus. Bolongi titik tersebut dengan pushpin. Masukkan benang wol ke dalam jarum sulam, lalu jahit.
Ada juga kisahnya anak yang jelimet dengan benang kusut :p seperti di bawah ini :
Atau kisah anak yang menyerah dan memutuskan untuk menjahit sesuai ‘selera’nya, hehe..
So far, banyak juga yang sukses meski lelah berjibaku dengan kusutnya benang ^_^. Pantang nyerah.
Ada anak yang ibunya sampai bela-belain nge-wa (whatsapp) cuma buat konfirmasi hasil karyanya
Aug15
Anyaman Ikan
Kalo ngeliat anyaman ikan ini jadi inget bikin kulit ketupat.
Rada mirip soalnya. Tapi kalo di suruh bikin kulit ketupat, suwer ga
bisa. Dulu waktu kecil sering diajarin bikin, tapi engga pernah sukses.
Sampe sekarang pun kalo ngeliat kulit ketupat, seringnya sedih karena
dia adalah salah satu ambisi yang tak tersampaikan. Biarlah keinginan
itu tertutup puing-puing masa lalu, marilah kita sambut hari esok yang
cerah dengan senyuman #eaaa.
Bikin ini sebenernya ga susah-susah amat, cuma butuh ketelitian tingkat tinggi aja karena kalo keselip satu langkap, bakal bubar semua. Tadinya sempet ga pede anak-anak bakal selesai, tapi ternyata sebagian besar bisa, alhamdulillaah.
Aku ngeliat tutorialnya di buku pegangan SBK kelas 6 SD, entah terbitan tahun kapan.
Well, cekidot karya anak-anak ^^.
Bikin ini sebenernya ga susah-susah amat, cuma butuh ketelitian tingkat tinggi aja karena kalo keselip satu langkap, bakal bubar semua. Tadinya sempet ga pede anak-anak bakal selesai, tapi ternyata sebagian besar bisa, alhamdulillaah.
Aku ngeliat tutorialnya di buku pegangan SBK kelas 6 SD, entah terbitan tahun kapan.
Well, cekidot karya anak-anak ^^.
Aug15
Motif Awan Mega Mendung
Materi SBK kelas 6 SD masuk ke Batik. Sebelum anak-anak mulai
megang ‘canting’, ada baiknya kita mengenalkan dulu aneka motif batik
yang ada di Indonesia. Salah satu motif yang terkenal dan mudah
pembuatannya adalah Batik Kawung dan Batik Mega Mendung. Pekan kemarin,
anak kelas C saya minta untuk membuat beberapa buah motif Mega Mendung
di kertas gambar, namun karena gambarnya kecil yang terjadi adalah
proses penggradasian warnanya tidak terlalu maksimal. Untuk kelas A,
cukup 1 aja dan lumayan besar. Selain mengenal aneka motif Batik
Indonesia, dengan cara ini anak-anak juga mengetahui cara penggradasian
warna dan teknik ‘mencampurkan’ warna dengan media krayon. Berikut
hasil gambar mereka.
Aug11
Menganyam dengan Kardus Bekas
Masih tentang materi anyaman, kali ini kita bikin anyaman dari
kardus bekas. Peralatan yang dibutuhkan sederhana saja, cukup kardus
bekas ukuran 20x30cm, benang wol dan gunting.
Ujung-ujung kardus kita gunting sebanyak bilangan ganjil, kemudian kita pasang stringnya. Barulah kardus bisa kita anyam dengan cara memasukkan benang ke dalam jarum sulam terlebih dahulu. Bila dibandingkan dengan anyaman piring plastik, anyaman kardus ini lebih membutuhkan banyak ketelitian dan kesabaran, dan harus selalu memperhatikan kekuatan tarikan tangan, karena bila terlalu kuat, anyaman akan menciut di bagian tengahnya.
So Far, cukup bagus, meski cuma 3 anak yang mampu menyelesaikan sampai ujung, itu pun karena di buat pr. Karena membuat ini ternyata butuh waktu yang lama bila menggunakan benang wol. Supaya cepat, mungkin bisa pake tali tambang kapal
Ujung-ujung kardus kita gunting sebanyak bilangan ganjil, kemudian kita pasang stringnya. Barulah kardus bisa kita anyam dengan cara memasukkan benang ke dalam jarum sulam terlebih dahulu. Bila dibandingkan dengan anyaman piring plastik, anyaman kardus ini lebih membutuhkan banyak ketelitian dan kesabaran, dan harus selalu memperhatikan kekuatan tarikan tangan, karena bila terlalu kuat, anyaman akan menciut di bagian tengahnya.
So Far, cukup bagus, meski cuma 3 anak yang mampu menyelesaikan sampai ujung, itu pun karena di buat pr. Karena membuat ini ternyata butuh waktu yang lama bila menggunakan benang wol. Supaya cepat, mungkin bisa pake tali tambang kapal
0 komentar:
Posting Komentar