Materi Matemtika : Perpangkatan dan Penarikan Akar dan Kesalahan Konsepnya
A.
PENGERTIAN
BILANGAN BERPANGKAT
Apabila
sebuah bilangan real dilambangkan dengan huruf a kemudian bilangan bulat
dilambangkan dengan huruf n, maka bilangan berpangkat dapat kita tuliskan
menjadi an (a pangkat n) yang mana merupakan perkalian bilangan a
secara berulang sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat dapat dinyatakan dengan
rumus di bawah ini:
Dalam
contoh ini terdapat 5 faktor yang sama, yaitu bilangan 2. Perkalian berulang
tersebut dapat pula disajikan dalam bentuk bilangan berpangkat (perpangkatan)
yaitu:
2 X 2 X 2 X 2 X 2 = 2
25
dibaca “dua dipangkatkan lima” atau disingkat “dua pangkat lima”
2
disebut bilangan pokok atau bilangan yang dipangkatkan
5
disebut pangkat atau eksponen.
B.
JENIS-JENIS
BILANGAN BERPANGKAT
Ada
beberapa jenis bilangan berpangkat yang dibedakan berdasarkan nilai atau jenis
bilangan yang menempati posisi pangkat.
1. Bilangan Berpangkat Bulat
Positif
ini
merupakan hasil dari penyederhanaan sebuah perkalian bilangan yang memiliki
faktor yang sama. Contohnya:
4
x 4 x 4 x 4 x 4 = 45
maka
45 dapat diartikan sebagai perkalian 4 dengan 4 yang diulang
sebanyak 5 kali. Oleh karenanya, bilangan berpangkat secara umum dirumuskan
sebagai berikut:
an =
a × a × a ×……..× a ( sebanyak n faktor)
a
= bilangan pokok (dasar)
n
= pangkat (eksponen)
Contohnya:
a7 =
a x a x a x a x a x a x a
57 =
5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 78125
2. Bilangan Berpangkat Bulat
Negatif
Bilangan
berpangkat bulat negatif terjadi apabila di dalam operasi hitung pembagian
bilangan berpangkat nilai atau angka pangkat pembagi lebih
besar dari pada nilai pangkat yang dibagi.
Contoh:
3. Bilangan berpangkat nol
Amatilah
bilangan berpangkat nol di bawah ini!
C.
SIFAT
SIFAT BILANGAN BERPANGKAT
Di
dalam operasi hitung bilangan berpangkat, ada beberapa sifat yang biasa
dijadikan aturan dasar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang menggunakan
bilangan berpangkat. Berikut adalah
sifat-sifat dari bilangan berpangkat:
1.
Perkalian
Bilangan Berpangkat
am
x an = (
)
x (
)
= (
)
=
am+n
Contoh
: 22 x 23 =
(2 x 2) x (2 x 2 x 2)
= 25
= 22+3
Jadi, 22 x 23 = 22+3
2.
Pembagian
Bilangan Berpangkat
am
: an =
:
(
)
=
(
)
=
Contoh :
1. 36
: 32 = 36-2
= 34
2. 711
: 72 x 7 = (711
: 72) x 7
= 711-2+1
=710
3.
Sifat perpangkatan bilangan berpangkat
n =
=
=
Contoh:
(34)5 = 34x5
= 320
4.
Sifat
Perpangkatan Suatu Bilangan Perkalian
=
=
x
=
x
Contoh :
( 2 x 3)2 = 22 x 32
=
4 x 9
=
36
5.
Sifat
Perpangkatan Suatu Bilangan Pembagian
=
=
:
=
:
Contoh :
( 6 : 2 )3 = 63 : 23
=
33
=
27
D. PENARIKAN
AKAR
Penarikan
akar pada bilangan bulat hanya dilakukan pada bilangan bulat positif.
Proses mencari akar pangkat dua adalah proses inverse dari proses
mencari kuadrat atau dengan
istilah :
“Penarikan akar adalah
inverse dari perpangkatan”
Dapat dilihat pada pasangan bilangan 4 dan
2, pasangan 9 dan 3, pasangan 16 dan 4, sebagai relasi “kuadrat dari” yaitu :
4 adalah kuadrat dari 2
9 adalah kuadrat dari 3
16 adalah kuadrat dari 4
Jika dilihat pada perpangkatannya dapat ditulis
dalam bentuk pangkat dua (kuadrat), yaitu :
4 = 2²
9 = 3²
16 = 4²
Lambang untuk relasi akar (akar pangkat dua)
adalah
” yang berlaku secara universal
sehingga secara singkat notasi penarikan
akar. Contoh :
=
5 , sebab 5² = 25,
=
9 , sebab 9² = 81
Secara umum dapat ditulis :
=
,
sebab b²= a
Penarikan akar dari sebuah bilangan dapat dipandang
sebagai pemfaktoran bilangan itu atas faktor-faktor yang sama , misalnya :
=
= 4
=
= 5
Dalam hal ini
jelas bahwa pangkat akarnya menunjukan banyaknya faktor yang sama. Pangkat akar
ini dapat saka ditingkatkan lebih lanjut,misalnya :
adalah bilangan yang bila dipangkatkan 3 sama
dengan 8
adalah bilangan yang bila dipangkatkan 3 sama
dengan 27
Hal ini
berarti :
,sebab
,sebab
Secara umum kita dapat menuliskan lambang penarikan akar
hubungannya dengan perpangkatan sebagai berikut :
, sebab
= a.
Proses
pemfaktoran sebuah bilangan menjadi 2 faktor, 3 faktor, atau lebih
faktor-faktor yang sama meliputi pembagian pangkatnya oleh 2, oleh 3, dst,
misalnya:
=
=
=
=
= 3
Secara
umum dapat kita simpulkan bahwa untuk tiga buah bilangan a, m, dan n berlaku
hubungan:
=
dibaca: “akar pangkat m dari a pangkat n adalah sama
dengan a pangkat n dibagi m”
Kesalahan Konsep
dalam Perpangkatan dan Penarikan Akar
Perlu
pula kita keatahui bahwa adakalanya terjadi kesalahan konsep yang dilakukan
oleh siswa dalam pembelajaran perpangkatan maupun penarikan akar. Beberapa
kesalahan yang sering terjadi diantaranya:
a. Masih
ada siswa yang belum memahami konsep perpangkatan, diantaranya siswa masih
melakukan perkalian antara bilangan pokok dengan pangkatnya (eksponennya),
missal : 23 = 2 x 3, 33 = 3 x 3 dan sebagainya. Namun, untuk perpangkatan kuadrat mereka
memberikan jawaban yang benar, misalnya 22 = 2 x 2, 32 =
3 x 3 dan sebagainya.
b. Dalam
melakukan perkalian bilangan berpangkat dengan bilangan pokok yang sama sering
pula terjadi dilakukan dengan mengalikan pangkatnya, misalnya : 23 x
22
c. Kesalahan
yang paling terjadi, yaitu pada pembagian bilangan berpangkat oleh bilangan
pokok yang sama dilakukan dengan cara membagi pangkatnya, bukan dengan cara
mengurangkan pangkat yang dibagi oleh pangkat pembagi, misalnya: 26
: 22 = 26:2.
d. Masih
pula terjadi kekeliruan dalam menentukan hasil sebuah bilangan berpangkat yang
pangkatnya lebih besar sehinggamenghasilkan bilangan negative, walaupun
prosesnya sudah benar, misalnya:
23 : 25 = 23-5
= 2-2 = -4
Mereka beranggapan bahwa tanda
negative dari a-n menunjukan a-n bilangan negative.
e. Demikian
pula pada penarikan akar masih terjadi beberapa kesalahan konsep, diantaranya
mereka sudah memahami bahwa : “akar pangkat m dari a pangkat n adalah sama
dengan a pangkat n dibagi m” sehingga memberikan hasil perhitungan yang benar.
Namun dalam proses perhitungannya masih ada yang membuat kekeliruan sebagai
berikut:
=
=
=
32
Dalam hal ini walaupun
hasil akhirnya benar, tetapi pada proses perhitungan telah terjadi kesalahan.
f. Hal
yang masih sering terjadi kesalahan dalam penarikan akar adalah penarikan akar
kuadrat, misalnya:
=
± 3,
=
±4. Memang kita sudah memahami bahwa sebuah bilangan positif merupakan hasil
kali dua bilangan positif atau dua bilangan negative. Karenanya banyak yang
beranggapan bahwa akar pangkat dua dari sebuah bilangan positif mempuyai dua
kemungkinan nilai, yaitu nilai positif dan nilai negative, misalnya:
=
5, sebab 25 = 52 dan
=
-5, sebab 25 = (-5)2 jadi
= ±5
Namun demikian dalam penarikan akar
dibatasi hanya pada bilangan positif saja, sehingga kita tetapkan sebagai
definisi:
akar
pangkat dua dari bilangan positif adalah bilangan positif
0 komentar:
Posting Komentar